Isuzu Resmikan Pusat Pelatihan Otomotif Terbaik di Indonesia
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) meresmikan pusat pelatihan atau training centre teknisi, wiraniaga, dan part man terbaru dan megah di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Peresmian dilakukan oleh Direktur PT Astra International Tbk Prijono Soegiarto dan Wakil Presdir PT IAMI Johannes Nangoi.
Untuk ini, IAMI harus menanamkan investasi Rp 23 miliar-Rp 24 miliar hanya untuk gedung dan perabot kantor. Adapun tanah dan perlengkapan untuk training, baik teori maupun praktik, sudah dimiliki. “Karena itu, kami menilai, peresmian pusat pelatihan ini sangat istimewa, dilakukan saat dilanda ekonomi,” ujar Nangoi dalam pidatonya.
Pusat pelatihan ini dibangun di lahan seluas 10.920 meter persegi dan berada di antara pabrik mesin Isuzu dan gudang logistiknya, terdiri dari 9 kelas teori dan 6 kelas untuk praktik. Juga disediakan asrama dan berbagai fasilitas lain buat peserta training. Karena itu, Johannes Nangoi pun mengatakan, ”Ini merupakan pusat pelatihan otomotif dan kendaraan komersial terbaik di Indonesia saat ini!”
Ditambahkan, pusat pelatihan baru ini merupakan investasi jangka panjang Isuzu di Indonesia dengan target di masa yang akan datang ‘sebagai pemasar truk nomor satu’.
“Kita telah bertekad untuk menjadi pemasar truk nomor satu di Indonesia. Karena itu, masalah pelayanan dan kualitas sumber daya manusia lebih dulu ditingkatkan. Tepatnya, kami lebih dulu mempersiapkan infrastruktur,” beber Nangoi.
Faktor lain yang membuat IAMI harus mendirikan pusat pelatihan lengkap ini adalah karena prestasi mekanik Isuzu di Asia-Oceania selalu masuk tiga besar dalam setiap kompetisi teknisi Isuzu di Jepang sejak 2006.
“Pada 2006, Isuzu nomor 2 setelah Jepang. Setelah itu, berturut-turut nomor tiga. Padahal, fasilitas pelatihan buat mekanik masih kurang lengkap,” lanjutnya.
Dengan pusat pelatihan baru ini, Isuzu berharap bisa memberikan pelatihan kepada 1.026 siswa latih meliputi teknisi dan bukan teknisi (wiraniaga dan part man). Dengan ini pula, target mereka sebagai pemasar kendaraan komersial, seperti truk dan mikrobus, di Indonesia makin besar.
“Saat ini kontribusi truk atau kendaraan komersial dibandingkan dengan Panther dan D-Max masih 50:50. Kini, kita makin fokus pada truk. Pasalnya, untuk bermain di kendaraan penumpang, terutama dengan makin gencarnya tren dunia pada kendaraan kecil, jelas kita tidak bisa. Selama ini, di banyak negara, produk kita yang sangat dikenal adalah truk ringan. Di Indonesia, truk atau mikrobus 4 ban terus memperlihatkan tren kenaikan penjualan. Karena itulah, sebelum populasinya makin banyak, kami siapkan pusat pelatihan ini